Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Lukisan di Kanvas Diri: Puisi Dienullah Rayes

Lukisan di Kanvas Diri: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber:Pinterest si Putra buta sejak balita kelopak mata hanura terbuka benderang.   mengkaji kitab suci membuka daun pintu ru...
Engkek Botulleh: Puisi Datin Sariana

Engkek Botulleh: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Padek engkek kau kinin yok ! Memontang kau udah dapek diolah. Kau tau ndak ? Siapo budak yang kau goma tu ? Dio ...
Napas Bumi, Sayap Langit: Puisi Dienullah Rayes

Napas Bumi, Sayap Langit: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest a. telapak kakiku di pasir pantai dan telapak-telapak kaki insan lain tengah wisata saat air laut surut tiba-tib...
Aku Melihat: Puisi Bunda Swanti

Aku Melihat: Puisi Bunda Swanti

  Sumber: Pinterest Di sisi batin terdalam Ada perih mendekam Jerit pilu para pendidik Yang katanya akan melahirkan generasi emas   ...
Marilah Membina Kerukunan: Puisi Datin Sariana

Marilah Membina Kerukunan: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Biji cinta kasih mesra yang kau tanam, Kini, Telah tubuh subur di hati cintaku. Hal inilah, Yang perlu kita jaga...
Rokan Hilir: Puisi Bunda Swanti

Rokan Hilir: Puisi Bunda Swanti

  Sumber: https://tempatwisataseru.com Bila ada setitik saja Pengabdian padamu negeri seribu kubah Tak akan lekang dimakan zaman Cinta...
Foto Kenangan Tergenang: Puisi Dienullah Rayes

Foto Kenangan Tergenang: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest Penyair Dr. Ahmad Kamal Abdullah/Kemala Duduk di sebelah kiri Pakai baju putih, celana panjang hitam, Pun pakai ko...
Bentengilah Istana Cintamu: Puisi Datin Sariana

Bentengilah Istana Cintamu: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Di muara sungai cinta, Hati cintaku bertemu dengan hati cintamu. Saat air kasih dari barat, Mengalir ke timur. M...
Subayang: Puisi Bunda Swanti

Subayang: Puisi Bunda Swanti

  Sumber: Pinterest Subayang berbatu begitu bening hingga terlihat sirip selais nan elok. Dangkal tanpa riak, ceruk mengatup dalam lubuk l...
Dia adalah Dirimu: Puisi Kang Thohir

Dia adalah Dirimu: Puisi Kang Thohir

  Sumber: Pinterest Ada cinta yang menepuk dadaku Dia adalah dirimu   Ketika sapaan jiwa ini mengetuk kalbumu Mungkin kau tak akan b...
Jempolan Dan Senyuman Dunia Imajiner: Puisi Dienullah Rayes

Jempolan Dan Senyuman Dunia Imajiner: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest Sajak adalah kepak burung kecil yang menggugurkan embun ketika dini hari turun di taman bunga kecil mungil.   ...
Banyaklah Kau Taburi: Puisi Datin Sariana

Banyaklah Kau Taburi: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Hanya secangkir kopi cinta pahitlah, Yang mampu kau hidangkan untukku sebagai kekasihmu. Meski beberapa sendok, Ka...
Mengetuk Pintu Demi Pintu: Puisi Dienullah Rayes

Mengetuk Pintu Demi Pintu: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest 1. kuketuk daun pintu rumah malam yang ramah ibu membuka pintu raganya,mekar mawar senyum aku pun masuk ke kamar...
Tak Perlu Berharap: Puisi Datin Sariana

Tak Perlu Berharap: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Aku tidak akan mengatakan, Bahwa hati cintaku membencimu. Tapi, Engkau harus paham. Memang hati cintamu lah, Y...
Rahasia Menjadikan Diam Sebagai Bagian dari Komunikasi

Rahasia Menjadikan Diam Sebagai Bagian dari Komunikasi

  Sumber: Pinterest Dalam dunia komunikasi yang sering kali dipenuhi dengan suara dan kata-kata, diam justru menjadi alat yang paling underr...
Generasi Tercuri: Puisi Bunda Swanti

Generasi Tercuri: Puisi Bunda Swanti

Sumber: Pinterest Sepasang sajak berdeklamasi Mencuri ribuan mata langsi Maka benarkah engkau tetap sakti Kepala tercencang dalam ikatan  se...
Sekuntum Bunga Insan: Puisi Dienullah Rayes

Sekuntum Bunga Insan: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest sekuntum bunga insan dua warna tulang dan darah terbujur kaku dalam gelap senyap sendirian dua nisan di atas pekub...
Lantunkanlah Lagu Mesra Hatimu: Puisi Datin Sariana

Lantunkanlah Lagu Mesra Hatimu: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Kusampaikan padamu, kerabatku ! Janganlah engkau berteriak, Untuk menyuarakan bait-bait kecewamu. Ini bisa menamba...
Janganlah Kau Berdusta: Puisi Datin Sariana

Janganlah Kau Berdusta: Puisi Datin Sariana

  Sumber: Pinterest Batu-batu benci di hati cintaku, Semakin membukit. Saat diinjak oleh rasa bencimu, Semakin meruncing, Menajam pu...
Haiku Siang--Malam Hari: Puisi Dienullah Rayes

Haiku Siang--Malam Hari: Puisi Dienullah Rayes

  Sumber: Pinterest kata malam: "aku tak cemburu matahari,meski dia berwajah lebih terang dari muka gelap senyapku."   berka...