Mencintai Diri Sendiri Bukan Egois, Tapi Kebutuhan Dasar

 


Sumber: Pinterest

Banyak orang tumbuh dengan keyakinan bahwa mencintai diri sendiri adalah bentuk keegoisan. Kita diajari untuk selalu memberi, membantu, berkorban, dan memikirkan orang lain terlebih dahulu. Akibatnya, banyak yang dewasa dengan rasa bersalah setiap kali ingin memprioritaskan dirinya sendiri. Padahal cinta pada diri bukanlah sikap sombong, bukan pula bentuk penolakan pada orang lain. Cinta pada diri adalah fondasi dasar bagi kesehatan mental, hubungan yang sehat, dan kehidupan yang seimbang.

Saat kamu mengabaikan dirimu, dunia di sekelilingmu kehilangan keseimbangan. Kamu mudah lelah, mudah marah, mudah kecewa, mudah merasa tidak cukup. Bukan karena kamu buruk, tapi karena kamu menuntut diri untuk terus memberi tanpa pernah mengisi ulang diri sendiri. Pada akhirnya kamu hanya menjadi cangkang yang berjalan. Itu sebabnya mencintai diri bukan kemewahan. Ia adalah kebutuhan paling mendasar agar kamu tetap utuh.

1. Mencintai Diri Sendiri Adalah Dasar dari Hubungan yang Sehat

Kamu tidak bisa mencintai orang lain dengan jernih jika kamu tidak nyaman dengan dirimu sendiri. Ketika kamu tidak mencintai diri, kamu mencintai dengan rasa takut. Takut ditolak, takut ditinggalkan, takut tidak cukup. Akhirnya kamu membiarkan dirimu diperlakukan buruk karena merasa tidak layak mendapatkan lebih.

Tetapi saat kamu mencintai diri, kamu tahu batasanmu. Kamu tahu apa yang pantas dan apa yang tidak. Kamu memilih hubungan yang membuatmu tumbuh, bukan hubungan yang membuatmu hancur perlahan. Inilah fondasi dari hubungan yang benar, yang tidak dibangun atas rasa kurang.

2. Cinta pada Diri Menyelamatkanmu dari Perang Melawan Pikiran Sendiri

Banyak orang menderita bukan karena dunia terlalu kejam, tetapi karena pikirannya sendiri terlalu keras. Pikiran yang terus berkata kamu gagal, kamu tidak cukup, kamu salah, kamu selalu kurang. Tanpa cinta pada diri, kamu percaya begitu saja pada suara itu.

Namun ketika kamu mulai mencintai dirimu, kamu bisa berkata dengan lembut pada pikiranmu bahwa kamu manusia yang berproses. Kamu belajar memaafkan diri, menghargai usaha kecil, dan tidak lagi menghancurkan dirimu dengan standar yang mustahil. Kamu menjadi lebih tenang, lebih sadar, dan lebih mampu menghadapi hidup.

3. Mencintai Diri Bukan Tentang Memanjakan Diri, Melainkan Menjaga Diri

Banyak yang mengira self love hanya tentang belanja, liburan, atau memanjakan diri. Padahal mencintai diri adalah akumulasi dari pilihan sulit yang kamu ambil setiap hari. Ini tentang tidur tepat waktu meski ingin begadang. Ini tentang memisahkan diri dari orang yang menyakitimu.

Ini tentang berani berkata tidak ketika kamu sudah kewalahan. Ini tentang mengakui kekurangan tanpa menjadikan itu alasan untuk berhenti berkembang. Self love adalah disiplin. Ia adalah bentuk kepedulian jangka panjang terhadap hidupmu sendiri.

4. Cinta pada Diri Membuatmu Tidak Mudah Tumbang oleh Penilaian Orang

Ketika kamu tidak mengenal dirimu, pendapat orang lain menjadi kompas hidupmu. Kamu menjadi rapuh, mudah goyah, dan sering kehilangan arah hanya karena komentar yang tidak penting.

Namun ketika kamu mencintai dirimu, kamu mulai memahami nilai hidupmu tidak terletak di mulut orang lain. Kamu tidak perlu pembenaran dari siapa pun untuk merasa layak. Kamu tidak hidup untuk menyenangkan semua orang. Dan ketika kamu tahu siapa dirimu, suara dari luar kehilangan kekuatannya untuk mengguncangmu.

5. Mencintai Diri Memberimu Keberanian untuk Mengambil Keputusan Besar

Keputusan besar selalu menakutkan. Entah itu tentang pekerjaan, karier, cinta, atau arah hidup. Tetapi ketika kamu mencintai dirimu, kamu lebih berani mengambil keputusan yang mendekatkanmu pada versi diri yang kamu inginkan.

Kamu tidak lagi bertahan di tempat yang membuatmu hancur hanya demi kenyamanan semu. Kamu tidak lagi menunda perubahan yang kamu tahu penting untuk hidupmu. Cinta pada diri membuatmu berani berjalan, meski langkah itu membuatmu gemetar.

6. Cinta pada Diri Mengajarkanmu Untuk Tidak Lagi Mengemis Pengakuan

Banyak orang mengejar validasi tanpa sadar. Mereka ingin dipuji, diakui, dianggap. Mereka bergantung pada penilaian luar untuk merasa berharga. Tetapi pencarian itu tidak pernah berakhir, karena dunia selalu punya standar baru.

Ketika kamu mencintai dirimu, kamu tidak lagi bergantung pada tepuk tangan orang lain. Kamu bekerja karena kamu percaya pada usahamu sendiri. Kamu berjalan bukan untuk dipandang, tetapi untuk bertumbuh. Dan saat kamu berhenti mengemis pengakuan, kamu benar-benar merdeka.

7. Cinta pada Diri Membuatmu Menghargai Hidup Lebih Dalam

Dengan mencintai dirimu, kamu mulai memperlakukan hidupmu dengan lebih lembut. Kamu tidak lagi terburu-buru mengejar semua hal. Kamu memberi ruang pada dirimu untuk bernapas, bersyukur, dan menikmati hidup apa adanya.

Kamu belajar bahwa hidup bukan hanya tentang berlari. Hidup juga tentang berhenti sejenak, memeluk diri sendiri, dan berkata bahwa kamu telah berusaha sebaik mungkin. Kamu menemukan kedamaian yang dulu sulit kamu raih.

Mencintai diri bukan egois. Egois adalah ketika kamu menuntut orang lain mengutamakanmu. Mencintai diri adalah ketika kamu bertanggung jawab penuh atas hidupmu sendiri. Saat kamu mencintai dirimu, kamu tidak merugikan siapa pun. Justru kamu menjadi lebih tenang, lebih hadir, lebih matang, dan lebih mampu mencintai orang lain dengan cara yang lebih sehat dan lebih manusiawi.

Pada akhirnya, mencintai diri adalah fondasi dari segala hal baik yang ingin kamu bangun dalam hidup. Dan ketika kamu mulai mengizinkan dirimu untuk dicintai oleh dirimu sendiri, hidupmu akan berubah dengan cara yang tidak pernah kamu kira.

 

Sumber fb Benuasabda’s post

Tidak ada komentar