Menyikapi Perilaku Digital Burnout: Catatan Bambang Kariyawan Ys.

 


Digital burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang muncul akibat stres berlebihan dan berkepanjangan yang dipicu oleh penggunaan teknologi dan media digital secara intensif. Untuk menyikapi dan mengatasi digital burnout, ada beberapa pendekatan praktis yang dapat dilakukan:

Tetapkan Batas Waktu dan Kelola Penggunaan Digital

1.    Tentukan jam kerja yang jelas dan hindari membawa pekerjaan ke waktu pribadi.

2.    Gunakan fitur "do not disturb" di perangkat untuk mengurangi gangguan setelah jam kerja.

3. Batasi konsumsi informasi berlebihan, seperti menggulir media sosial atau membaca berita tanpa henti.

Lakukan Digital Detox

1.    Luangkan waktu secara rutin untuk menjauh dari layar dan aktivitas digital.

2.  Isi waktu tersebut dengan kegiatan offline yang menyenangkan seperti membaca, olahraga, atau berjalan di alam.

3.  Bisa dilakukan secara bertahap, misalnya tidak mengakses media sosial selama beberapa jam atau hari tertentu, hingga detoks penuh jika memungkinkan.

Kelola Waktu dan Prioritas dengan Baik

1. Gunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) untuk meningkatkan fokus dan mengurangi kelelahan.

2.  Buat daftar prioritas harian atau mingguan dan belajar mengatakan "tidak" pada tugas atau kegiatan yang berlebihan.

Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

1.    Pastikan tidur cukup (7-8 jam per malam) dan hindari begadang.

2.    Rutin berolahraga untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan hormon kebahagiaan.

3.    Latihan meditasi atau pernapasan untuk menenangkan pikiran.

Cari Dukungan Sosial

1.    Berbagi perasaan dan pengalaman dengan teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog.

2.  Habiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih dan hindari kontak dengan orang yang membawa energi negatif.

Ubah Pola Hidup dan Budaya Kerja

1.  Mengubah budaya kerja yang menuntut kehadiran terus-menerus dan mendorong keseimbangan hidup.

2.  Perusahaan dan individu perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan mengatur ekspektasi kerja yang realistis.

Digital burnout bukan hanya kelelahan biasa, melainkan kondisi serius yang memengaruhi produktivitas dan kesehatan secara menyeluruh. Penanganannya membutuhkan kesadaran diri, pengaturan waktu yang baik, pengurangan paparan digital, serta dukungan sosial dan profesional. Pendekatan holistik dan konsisten sangat diperlukan untuk memulihkan keseimbangan hidup dan menjaga kesehatan mental di era digital.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, seseorang dapat menyikapi perilaku digital burnout secara efektif dan menjaga kesejahteraan di tengah tuntutan dunia digital yang terus berkembang.

 

Link YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=KeFBQWr0OT8

Catatan: Bantuan Perplexity dengan parafrase

Tidak ada komentar