![]() |
Microsoft AI Creator |
H |
amparan
sawah hijau di sebuah desa kecil yang tenang, dengan bukit-bukit membiru
menjulang di kejauhan. Desa nan indah ini, menjadi tempat tinggal dua sahabat
bernama Rina dan Dika. Suara gemericik sungai mengalir lembut di pendengaran,
disertai dengan nyanyian merdu burung-burung melintasi perairan. Harmoni alam,
tercipta sederhana di sebuah kisah sederhana yang mengalun.
Rika
tinggal dengan kedua orang tuanya di sebuah rumah. Sedangkan Dika tinggal
dengan neneknya di sebuah rumah kecil di seberang rumah Rina. Sedari SMP mereka
pergi dan pulang bersama-sama. Mereka selalu bersama sejak kecil, bermain di
ladang, dan berbagi mimpi. Rina bercita-cita menjadi dokter, sementara Dika
ingin menjadi guru. Meski latar belakang keluarga mereka berbeda, persahabatan
mereka tak pernah goyah.
Suatu hari,
Rina jatuh sakit yang membuat kondisi tubuhnya begitu lemah, tentu kabar itu
diketahui oleh Dika, yang membuat Dika sangat khawatir. Dika menghabiskan waktu
di samping ranjang Rina, membacakan cerita dan menghiburnya. Rina berjanji akan
sembuh dan mengejar mimpinya. Dengan tekad, Dika mencari cara untuk membantu
biaya pengobatan Rina, dengan melakukan berbagai pekerjaan sambilan.
Setelah
beberapa bulan, pengobatan yang Rina butuhkan semakin intensif. Sebagai sahabat
Dika pun kebingungan, pekerjaan yang selama ini dia lakukan kurang untuk
menutupi pengobatan Rina.
Namun,
karena janjinya pada Rina, untuk membuat Rina bisa sehat seperti dulu pun
sembuh. Dika pun terus berusaha untuk mencari pekerjaan lain untuk membantu
biaya pengobatan Rina.
Pengorbanan
yang tidak sia-sia Dika lakukan untuk Rina, membuahkan sebuah hasil. Setelah satu
tahun lamanya berjuang, Rina mulai kembali pulih secara perlahan dan keduanya
kembali bersekolah, serta saling mendukung.
Namun, ada
hal lain yang terjadi, di saat mereka berjuang masuk ke universitas mereka
inginkan ada saja siswa yang cemburu dengan mereka. Terutama, saat Rina
berhasil masuk fakultas kedokteran dan Dika diterima di jurusan pendidikan.
Teman satu
sekolahnya yang bernama Mikha dan Nisa, iri dengan keberhasilan mereka. Hingga
Mikha dan Nisa menyebarkan berita buruk tentang Rina dan Dika.
“Mereka pasti
memberikan curang, supaya bisa diterima masuk ke Universitas,” kata Mikha.
“Kalian tahukan
mereka itu miskin, mana mungkin orang miskin bisa kuliah, pasti mereka
melakukan hal-hal buruk, tapi yang pastinya bukan suap berupa uang.” S
Orang-orang
yang mendengar berita buruk itu ada yang langsung mempercayainya, dan ada yang
tidak peduli. Namun, tentu saja itu tetap membuat nama Rina dan Dika menjadi
buruk di mata orang lain yang tidak mengenal mereka.
Rina dan
Dika yang awalnya disukai dan dibanggakan semua siswa dan siswi di sekolahnya akhirnya dijauhi. Berita tidak
benar itu akhirnya terdengar hingga ruang guru, akhirnya mereka dipanggil. Dan
tentunya, setelah pembahasan dan penjelasan yang mereka berikan, guru-guru
mempercayai mereka. Tentu saja, guru-guru itu mengenal bagaimana kemampuan Rina
dan Dika selama di sekolah, mereka murid berprestasi dan cerdas. Mereka berhak
untuk diterima di Universitas dan jurusan yang mereka inginkan.
Setelah
itu, Mikha dan Nisa pun dipanggil mereka harus meminta maaf atas perilaku
mereka yang iri dengan prestasi temannya sendiri, mereka meminta maaf atas
kekacauan yang mereka buat. Akhirnya mereka pun berdamai dan Mikha dan Nisa
juga akhirnya bisa masuk ke salah satu universitas swasta.
Rina dan Dika, lega dengan semua itu. Akhirnya mimpi mereka tidak hanya tercapai, tetapi persahabatan mereka juga semakin kuat. Mereka belajar bahwa saling mendukung adalah kunci untuk meraih cita-cita. Mereka berhasil membuat orangtua dan keluarga mereka bahagia dan bangga karena pencapaian yang mereka buat.
Rina dan Dika tahu, perjalanan hidup mereka tidak akan selalu mudah, tetapi dengan keyakinan, kerja keras, dan persahabatan yang tulus, mereka percaya bahwa segala rintangan dapat terlampaui, dan masa depan yang cerah menanti di ujung perjalanan.
Tidak ada komentar