Ziarah budaya FSIGB tahun ini, dilakukan tanggal 27 Sept, dengan pertama tama melakukan ziarah budaya ke makam Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I (1722-1760), penduri kerajaan melayu Riau, Lingga, Johor dan Pahang dan kerabatnya, para tokoh sejarah, di Kampung Melayu. Sultan Sulaiman, pendiri dan Sultan Riau Lingga pertama, adalah putra dari Sultan Johor, Abd Jalil Riayat Syah (1699-1719). Ketika tahta ayahnya Abdul Jalil Riayat Syah direbut dan Kemudian dibunuh oleh Raja Kecik atau Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, tahun 1719, maka Sulaiman Badrul Alamsyah (waktu itu masih bernama Tengku Sulaiman), bersama abangnya Tun Abbas, adiknya Tengku Tengah, Tengku Mandak dan Tengku Kamariah, telah dilawan oleh Raja kecik dan dibawa ke Ulu Riau (Kota Rebah sekarang), pusat pemerintahan sementara Johor semasa di bawah penerintahan Raja Kecik. Dari Ulu Riau atau Pangkalan Rama inilah kemudian Tengku Sulaiman dan saudaranya melakukan perlawanan, membalas dendam kematian ayahnya dan bersekutu dengan Upu upu Bugis lima bersaudara (Daeng Perani, Daeng Manambun, Daeng Marewa, Daeng Celak dan Daeng Kumasi), untuk menyingkirkan Raja Kecik.
Dalam perang saudara di muara Sungai Carang, tahun 1722, Tengku Sulaiman dan sekutu para bangsawan Bugis berhasil mengalahkan Raja Kecik. Kemudian Raja Kecik dan pengikutnya menyingkir ke Siak di daratan Sumatera (Riau sekarang) dan tahun 1723, mendirikan kerajaan Siak Sri Indera Pura. Sementara Tengku Sulaiman yang menang atas dukungan sekutunya pihak Bugis mendirikan kerajaan baru, Kerajaan Riau (Johor, Pahang dan Terengganu) tahun 1722, dengan ibukota pertamanya di Ulu Riau yang dulu juga disebut Pangkalan Rama atau sekarang disebut Kota Rebah. Tahun 1787 Ulu Riau, sebagai ibukota ditinggalkan oleh cucu Sulaiman Badrul Alamsyah, yaitu Mahmud Riayat Syah (1761-1812), Sultan Riau ke-4, pindah ke Daik, di pulau Lingga sampai tahun 1900. Kenudian ibukota kerajaan Riau Lingga, pindah ke pulau Penyengat, sampai tahun 1913, ketika kerajaan Riau Lingga sepenuhnya jatuh ke tangan Belanda dan kerajaan Riau Lingga berakhir.
Jadi dalam acara ziarah budaya itu nanti, dimulai dari ziarah ke makam Sulaiman Badrul Alamsyah dan kemudian dilanjutkan ke Kota Rebah atau Ulu Riau, sebelum berkuniung ke kantor Walikota Tanjung Pinang, dan melanjutkan acara peluncuran bersama 100 buku puisi karya para peserta FSIGB 2024. Sekitar pukul 14.30 acara di Kantor Walikota selesai, dan peseta kembali ke hotel, dan sampai pukul 18.00 acara bebas. Bisa shooping, bisa juga pergi ke pulau penyengat untuk melanjutkan ziarah, bagi yang belum pernah ke sana. Tapi kalau ada yg mau ke Penyengat, itu diluar tanggung jawab panitia. Pukul 18 semua peserta sudah harus kembali ke hotel. Pukul 19 malam akan dilanjutkan dengan malam penutupan di Restoran Sea Food, Sungai Enam, di Teluk Keriting.
Tidak ada komentar