Si Abu-abu: Cerpen Kumala Dewi

 


Microsoft AI Creator

            Di pagi nan indah dari kejauhan kelihatan sosok seorang pemuda. Berjalan kaki menuju  rumah temannya. Noval  panggilannya, dia mencari  teman sepermainannya  yang bernama Fahri. Noval pun sampai di rumah Fahri.  Dari luar rumah  Noval mengucapkan salam. “Assaalamu’alaikum’. Jawaban wa’alaikum salam dari dalam rumah. Mereka sudah lama tak berjumpa. Saling rindu  dan berpelukan. Pertemuan ini menambah erat tali persahabatan.

         Mereka berdua mencari ide bagaimana menghasilkan uang. Apakah mencari pekerjaan atau membuat usaha sendiri. Noval menyampaikan sesuatu  bagaimana kita kerjasama membuat usaha. Fahri menerima tawaran yang di kemukan Noval  sahabatnya. Mereka berdua merasa bingung  usaha apa yang akan mereka bangun. Usaha  dengan modal bersama hasil akan dibagi dua.

        Noval mengusulkan usaha yang akan mereka buat berdua produksi batu bata sementara usul Fahri produksi kue. Kesepakatan mereka berdua ingin membuat produksi batu bata. Karena melihat perkembangan pembangunan pesat sekali. Tentu saja orang banyak memerlukan batu bata. Harga batu bata semakin lama melambung tinggi.

       Ide mereka sangat baik sekali. Kerjasama membuat usaha pun dimulai. Noval dan Fahri mencari lahan yang strategis. Beberapa minggu berlalu baru menemukan tempat strategis. Tempatnya di tepi jalan raya. Kerjasama  mereka berdua bermanfaat sekali. Karena memerlukan buruh pembuatan batu bata.

       Produksi usaha pembuatan batu bata berjalan dengan lancar, tak ada masalah yang mereka hadapi. Semuanya berjalan dengan semestinya. Keuntungan  mereka bagi berdua. Berangsur-angsur Produksi batu bata mereka berdua sudah banyak memiliki pelanggan. Sudah sampai ke luar daerah. Produksinya bagus sekali dengan harga terjangkau.

        Hari demi hari perjalanan usaha berjalan dengan mulus tidak ada rintanganya. Gak ada batu sandungan pokoknya mantap deh.  Tanah liatnya bagus cetakan juga bagus semuanya mantap. Tetap bersemangat. Ide mereka berdua ini mantap sekali. Wah deh.

       Fahri  menceritakan  sesuatu kepada Noval.  Ada yang aneh  dalam usaha Batu Batanya. Fahri menyampaikan bahwa  Batu bata milik mereka hilang beberapa ratus. Noval kaget sekali mendengarkannya. Hilang, sebenarnya apa yang terjadi? Usaha percetakan Batu Bata mereka sepertinya sangat maju. Fahri dan Noval kelihatannya akur-akur saja. Mereka berdua tak pernah bertengkar saat membagi hasil usahanya.

       Fahri merasakan  Batu Batanya setiap  hari semakin berkurang. Tumpukan Batu Batanya  tak pernah  bertambah. Firasat  Fahri  mengatakan  siapa ya yang mencurinya. Dalam pikiran Fahri siapa yang tega berbuat seperti ini..  Noval sibuk mencari Fahri kaget sekali banyak batu bata yang raib. Entah hilang dibawa siapa.

         Kecurigaan antara mereka berdua mulai tampak. Keuntungannya mereka bagi dua. Modal usaha  juga berdua. Tapi kenapa setiap minggu mereka kehilangan ? Siapakah aktor pelaku yang berani mencuri batu bata milik Noval dan Fahri? Semuanya belum terungkap.

        Mereka menuduh buruhnya  yang melakukan semua ini.  Satu persatu buruh pabrik batu batanya di interogasinya. Pak Ahmad yang bekerja sampai malam dicurigainya. Kemudian supir truk mereka dicurigai juga. Apa lagi satpamnya. Semua saling tuduh menuduh.

        Setiap usaha yang dilakukan secara  kerja sama selalu ada momok ketidak percayaan terhadap rekan kerja. Maklum manusia banyak ambisi. Ambisi ini membuat semuanya kacau. Hati mereka berdua mulai saling mencurigai satu sama lain. Noval dan Fahri mulai tidak saling mempercayai. Setan memakan hantu istilahnya

           Fahri bertugas memegang uang pemasaran produksi batu bata. Sementara Noval mencari  pelanggan pembeli batu bata. Keduanya memilki tugas yang berbeda untuk kemajuan usahanya. Perjalanan usaha mereka lancar akan tetapi mulai muncul warna abu-abunya.  Diawal  kerjasamanya masih putih bersih di persimpangan  jalan warna mulai si abu-abu yang muncul.

           Kehilangan batu bata setiap minggunya keuangannya mulai menipis. Buruh pabrik batu bata mulai menghentikan produksinya. Yah .. gara-gara keuangan tadi. Gaji buruh dibayarkan setiap minggu untuk biaya hidup mereka. Tak mungkin di tunda- tunda mereka butuh uang.

           Suatu malam Fahri menyelinap di pabrik batu batanya. Dilihatnya beberapa buruh pabriknya mengangkat batu bata disampingnya ada Noval. Bukan main kagetnya Fahri. Aku tak menyangka teman baikku menikam diriku. Oh aku tak tahu apa yang hendak dikatakan.

            Bergegas Fahri menuju rumahnya. Dia seakan akan tak mengetahui apa yang diperbuat sahabatnya. Pagi-pagi buta Noval pura-pura kehilangan produksi batu batanya. Fahri seakan –akan terkejut kehilangan juga. Padahal Fahri kura-kura dalam perahu pura-pura tak tahu.

              Semenjak peristiwa semalam juga tak ada lagi maling. Namun  Noval pura-pura baik pada Fahri. Perang dingin pun mulai juga. Persahabatan mulai renggang saling tak mempercayai. Noval dan Fahri memulai membagikan hasil kerjasamanya.

           Dalam perundingan ini Noval menyelinap pada malam hari membawa buruhnya untuk mengambil beberapa ratus bata lagi. Noval tak menyadari kedatangan mendadak Fahri membuat dia kaget alang kepalang. Kapan kau datang Fahri tanya Noval. Aku datang sebelum kau datang, aku sudah mencurigai dirimu. Namun kau pura-pura kaget kehilangan semua ini.

             Fahri orangnya penyabar sementara Noval rakus sekali. Aku tak menyangka Noval kau tega berbuat seperti ini.  Aku pertama kali kehilangan batu bata sudah kuduga dirimu. Persahabatan kita ini bukannya putih melainkan siabu-abu yang nyata.

        Beberapa hari kemudian perkonsian mereka bubar. Mereka membagi aset yang telah mereka bangun. Noval meminta maaf kepada Fahri. Fahri memaafkan sahabatnya. Dia tak mau adu mulut apa lagi adu jotos. Tak apalah bagiku kata Fahri semoga saja perpisahan kita ini tetap langgeng.

          Aku tanya padamu Noval kenapa kau tega berbuat sedemikian. Aku curiga padamu Fahri aku kira kau habiskan uang kita. Maafkan aku Fahri sekali lagi. Ya sudah ku maafkan. Berlalu biarlah berlalu kita buka lembaran baru. Mungkin lembaran baru yang menjadi terbaik.

         Persahabatan mereka mulai merenggang sebab ambisi Noval mau untung besar. Apa pun kegiatan kita harus komitmen. Mau dengan orang lain atau saudara sendiri. Noval telah membunuh kepercayaannya terhadap sahabat karibnya. Fahri begitu penuh mempercayainya namun kemunafikan yang diberikan kepada sahabatnya.

        Hasil kerjasama selama ini mereka bagi dua sama banyak. Fahri tak berkecil hati pada Noval. Namun Noval tertunduk malu ketika uang yang dibagi dua sama banyak. Dia sangat menyesal apa yang dia perbuat. Apa pun keputusan mereka berdua sepakati sudah terlaksana dengan baik. Intinya diri kita masing-masing membuat persahabatan apakah putih atau berubah abu-abu.

           Beberapa bulan setelah kerjasama bubar Noval  baru merasakan penyesalannya. Kenapa aku berbuat seperti ini terhadap  sahabatku. Aku sangat berdosa. Aku jahat orangnya gerutu dia dalam hati. Noval melihat kesungguhan sahabatnya melanjutkan usaha produksi batu-bata. Namun dia tak dapat melanjutkan apa-apa. Karena kebohongan yang di pupuk pada dirinya. Fahri melanjutkan usahanya walaupun dengan tertatih – tatih. Sedikit demi sedikit dia berjuang untuk kemajuan.

           Fahri tak mempercayai buruhnya yang menghianati dirinya. Dia mencari buruh yang dapat dipercayai. Sekali lancung seumur  hidup takkan percaya.  Itulah bunyi pepatah.  Noval  sahabatnya Fahri melirik temannya dari kejauhan. Fahri tetap melanjutkan usahanya. Sementara noval masih ragu apa yang harus dia perbuat.

            Noval yang tak memikirkan sebab akibat atas perbuatannya ini. Mengalami kegagalan pada hidupnya. Usaha apa yang harus dia lakukan untuk melanjutkan masa depannya. Masa depan masih jauh didepan mata. Langkah demi langkah pasti kita lalui.

           Fahri semakin melejit usahanya, dia berkomitmen untuk maju. Selagi muda keinginan dan cita-cita harus dikejar. Jangan bermalasan bangkit untuk maju. Motto dari fahri yang perlu di contoh Noval. Noval terpuruk atas sifat abu-abunya. Sementara Fahri semakin didepan karena sifat putihnya.

      Persahabatan antara Noval dan Fahri tercabik karena keabu-abuan dari Noval. Seandainya Noval tidak berbuat curang pada Fahri mereka tetap langgeng selamanya. Manusia memilki segi sifat putih dan keabu-abuan. Keabu-abuan ini yang selalu membuat pertengkaran dan permusuhan.

      Kata Rhoma Irama stop pertengkaran, stop permusuhan. Nyanyian Haji Rhoma Irama yang populer tahun 1980an. Lagu bukan sekedar hiburan saja melainkan nasihat yang bermakna. Ambil hikmanya buat yang buruk- buruknya. Perkongsian dan persahabatan yang siabu-abu jangan sampai terjadi pada diri kita.

       Noval dan Fahri terjebak dalam dunia usaha, namun awalnya mereka berkomitmen untuk maju bersama. Namun akhirnya terpisah juga. Apa hendak dikata persahabatan tercabik oleh kemunafikan dan keabu-abuan karakter. Jadilah contoh yang baik bagi umat. Ingat semua kita mungkin memiliki sifat keabu-abuan tapi jangan diperlihatkan kepermukaan. Dirimu abu-abu aku tak mau. Fahri maafkan aku, ya sudah kumaafkan.

 

Kumala Dewi, M.Pd  lahir  di Kuok, 15 September 1977. Pendidikan terakhir S2 UNP Padang tamat tahun 2014.Sebagai guru SDN 014 Siabu Kecamatan Kuok pada tahun 2005  mulai tahun 2006 – 2023 mengajar di SDN 016 Pulau Jambu Kecamatan kuok Kabupaten Kampar. Pada tahun 2023 ini pindah tugas di UPT SD Negeri 006 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

                  

 

 

 

               

 

 

Tidak ada komentar