![]() |
Microsoft AI Creator |
Mak Itam panggilan kerennya. Beliau memang hitam warna kulitnya, nama
pemberian orang tuanya Tahiya. Beliau lebih di kenal dengan panggilan mak Itam.
Hitam manis mak Itam orangnya ramah murah senyum.
Beliau memiliki sifat yang baik suka bersedekah.
Mak Itam penjual kue Bolu.
Mak Itam setiap hari jualan
kue Bolu, kue yang di jual Mak Itam buatan sendiri. Peralatan memasak mak Itam
masih manual, cara adoanan kue masih menggunakan tangan. Cara memasaknya harus di panggang di atas tungku. Alat pembakaran kue masih menggunakan
sabut Kelapa. Setiap hari mak Itam keliling kampungnya mencari sabut Kelapa. Sabut Kelapa di pungut dari
warga sekitarnya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun untuk membelinya. Warga
dengan suka rela memberikan sabut kepada Mak Itam.
Cara Mak Itam berterima
kasih kepada orang yang suka menolongnya, beliau sering membagikan kue Bolu kepada siapa saja yang dikenalnya. Memang mak Itam jiwa sosialnya tinggi. Kadang- kadang jualannya belum
terjual atau pun masih rugi masih tetap mau
bersedekah. Kuenya enak harga pun murah.
Kalau dilihat
keadaan sekarang
ini harga sembako semakin melambung. Tepung, gula minyak dan bahan lainnya
kadang naik turun tidak stabil. Sehingga pedagang menjerit minta ampun. Jualan mak Itam hanya cukup
untuk makan sehari-hari beliau belum memikirkan untuk jadi orang sukses.
Terpenting bagi beliau bisa menyelesaikan permasalahan hidupnya. Memang
sederhana cara berpikir mak Itam.
Mak Itam berjualan di depan rumahnya.
Warung kecil
tempat Mak Itam berjualan di
tepi jalan lintas Sumatera Barat dan
Riau. Bus dan kendaraan bermotor lainnya sering singgah belanja membeli barang
dagangan Mak Itam. Barang dagangan Mak Itam bermacam ragam kue Bolu, Panigham( kue Cucur),
papino dan Rakik Pisang. Andalan barang dagangan mak Itam kue Bolu. Kue Bolu Mak Itam ada dua varian rasa asli terbuat dari gula putih dan
rasa gula merah. Kue Bolu rasa gula merah ini bentuknya
agak kehitam hitaman.
Wisatawan domestik lintas
Sumatera Barat dan Riau sering singgah di warung mak Itam. Pada umumnya
wisatawan membeli kue Bolu buatan Mak Itam. Kue Bolu Mak Itam terkenal enak dan renyah. Seorang wisatawan domestik berasal dari desa Mak Itam bertanya pada beliau.
“Bagaiamana perkembangan jualannya mak?”
“Perkembangannya masih seperti ini nak,”
ucap Mak Itam.
“Bagaimana kalau saya tolong Mak Itam, supaya berkembang usahanya.”
“Bagaimana
caranya,” kata mak Itam nyinyir.
“Bisa mak kalau mak mau.”
“ O tentu saya mau,”
ucap Mak Itam lagi.
Mereka berdua hanyut dalam
pembicaraan yang serius demi kemajuan usaha Mak Itam. Wisatawan domestik yang berkunjung ke warung Mak Itam, beliau pegawai di Dinas Perdagangan tingkat Provinsi. Wisatawan domestik yang
berkujung tersebut, panggilan kerennya bang
Boy. Bang Boy pegawai Dinas Perdagangan tingkat Provinsi yang sering mondar –
mandir untuk melihat perkembangan usaha warganya. Bang Boy
sangat berharap agar kedepannya usaha Mak Itam lebih berkembang lagi dan memiliki
izin usaha. Agar usahanya terdaftar memiliki izin usaha kemungkinan dapat
bantuan dari pemerintah.
Usaha Mak Itam juga dilirik oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan kabupaten setempat. Kehadiran orang – orang
hebat akan membuat usaha Mak Itam akan lebih terkenal.
Sehingga bisa bersaing dengan orang
lain. Beberapa orang –orang penting sengaja betemu dengan Mak Itam. Untuk tahapan promosi pertamanya Mak Itam dibawa bergabung untuk mengisi stand pameran pembangunan tingkat kabupaten. Dari
ajang pameran inilah Mak Itam mulai terkenal. Memulai dari envent pameran dan
pelatihan penggiat usaha yang di laksankan oleh Dinas Perindutrian DAN
Perdagangan kabupaten. Setiap
mengikuti pelatihan Mak Itam mendapat bantuan ala kadar dari pemerintahan.
Mak Itam sungguh menikmati
bantuan dari pemerintah. Semua pelatihan dan event yang diadakan pemerintah
diikutinya. Selangkah demi selangkah beliau jalani dengan baik untuk
memperbaiki usahanya.
“Enak sekali kue Bolu ini.”
“Iya,” ucap temanku.
Mereka
dari luar
kota
yang sengaja
belanja
di
warung tersebut. Kue Bolu Mak Itam memang sudah terkenal sampai keluar kota.
Distributor kuliner juga mulai melirik usaha Mak Itam. Para pelaku usaha dan distributor ingin
meningkatkan kerjasama yang baik.
Banyak mobil distributor yang
berbelanja secara grosir di warung kue Mak Itam, bahkan kue Bolu Mak Itam sudah masuk ke Mall. Kemasan kuenya sudah berlabel
memiliki izin produksi. Produksi yang sudah terdaftar dan berlabel akan
meningkatkan daya jual yang tinggi. Daya saing yang baik pula.
Karena usaha kue Mak Itam sudah terdaftar beliau pun semakin dikenal oleh
orang banyak. Usaha kue Mak Itam pun menjadi ikon kabupaten. Kemajuan ini membawa
kebaikan kepada seluruh warga sekitarnya. Biasanya produksi hanya sedikit
sekarang banyak permintaan dari luar kota. Permintaan dari Mall juga agen penyalur
. Jadi mak Itam banyak memerlukan tenaga kerja.
Tenaga kerja yang di
butuhkannya mulai dari produksi kue, pengemasan kue dan pemasarannya. Apalagi
menghadapi raya Aidil Fitri pada bulan ini permintaan dua kali lipat. Masa –
masa ini juga banyak merekrut tenaga. Mak Itam merekrut tenaga mulai dari
ibu-ibu rumah tangga sampai anak putus sekolah. Sehingga roda ekonomi berputar
dengan baik.
Tak disangka Mak Itam terpilih penggeliat usaha terbaik tingkat
kabupaten. Beliau dapat penghargaan dari menteri UMKM pada acara event pemerintah yaitu Baholek Godang di Kabupaten Kampar. Bagholek Godang artinya adalah perhelatan besar.
Beliau mendapat piala dan
sertifikat dari pemerintahan. Sebelum Mak Itam terkenal seperti ini orang melihatnya sebelah
mata. Tak memiliki arti akan tetapi Tuhan berpihak kepada beliau. Usaha yang beliau rintis selama ini membuahkan
hasil yang baik. Sudah puluhan tahun Mak Itam merintis usahanya ini dimulai dari ank-anaknya
masih balita sampai anak-anaknya menikah. Bahkan anak-anak Mak Itam sudah memiliki cucu.
Orang semuanya takjub dan
kagum kepada beliau. Tak disangka Mak Itam terkenal dan sukses berkat kegigihannya. Apa pun
usaha yang kita lakukan harus bersabar. Orang yang sabar akan disayang tuhan.
Akan diberikan jalan yang terbaik walau pun penuh liku-liku.
Mak Itam memilki sifat yang
tabah, murah senyum dan suka bersedekah walau pun beliau bukan orang kaya. Akan
tetapi memiliki hati yang baik dan suci. Bagi generasi milenial harus mencontoh
kegigihan beliau. Sifat dan tingkah lakunya yang baik.
Semenjak Mak Itam mendapat penghargaan dari pemerintah tingkat
Kabupaten ladang usaha tempat beliau di jadikan ikon kabupaten, pergelaran seni
budaya selalu menyematkan kue Bolu Mak Itam. Sekarang Mak Itam sudah menikmati kerja kerasnya selama ini.
Mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada di Provinsi juga magang disana.
Makin terkenal saja usah kue
Bolu Mak Itam. Karena semakin terkenal banyak pengunjung yang datang kesana.
Cuman Mak Itam tak mengenali siapa yang datang ke warungnya. Mungkin beliau tak
menyangka yang datang berkunjung dan membeli kuenya hanya orang –orang biasa
saja. Akan tetapi yang datang pada saat itu Wali Kota
Pekanbaru beliau senyum ramah
saja. Wali Kota Pekanbaru orang Bangkinang
asli. Pak Firdaus namanya.
Malahan karyawannya yang
membisikkan ketelinga Mak Itam.
“Itu Wali Kota, Mak.“
“ O..,” ucap Mak Itam.
Saya tak
kenal,” jawabnya datar
saja.
Semuanya ketawa geli mendengarkan jawaban beliau. Beliau pun ketawa juga
kelihatan gigi ompongnya.
Kesedihan sudah di lalui Mak Itam sekarang beliau duduk di singgah sana
keemasannya. Kepedihan yang getir sudah berlalu. Cemoohan dan hinaan selama ini
sudah berlalu. Tangisan dalam hati tak
pernah didengar oleh siapa pun semua sudah
berlalu. Sekarang pujian datang silih
berganti kepadanya. Ucapan keselamatan dan kesuksesan dari berbagai kalangan
yang beliau terima.
Mendung tak selamanya hujan dan
panas tak selamanya kering. Badai sudah berlalu kebahagian datang silih berganti. Di
masa tuanya ini Mak Itam hidup berkecukupan. Hitam gelap kehidupannya dulu
telah tertutup
oleh kesuksesannya.
Gigih, berani, dapat menanggung resiko dan baik hati akan membuka pintu rezeki.
Semuanya dari sang pencipta.
Mak Itam berpesan pada
karyawannya janganlah sombong saat kau sukses dan jangan berkecil hati dikala
susah. Kepahitan akan membawa kemanisan dalam hidup. Motto hidup Mak Itam perlu di contoh oleh siapa saja. Baik generasi
milenial maupun kita yang sudah usia karatan ini.
Kumala Dewi, M.Pd lahir di Kuok, 15 September 1977. Pendidikan
terakhir S2 UNP Padang tamat tahun 2014.Sebagai guru SDN 014 Siabu Kecamatan
Kuok pada tahun 2005 mulai tahun 2006 –
2023 mengajar di SDN 016 Pulau Jambu Kecamatan kuok Kabupaten Kampar. Pada tahun
2023 ini pindah tugas di UPT SD Negeri 006 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar
Provinsi Riau.
Tidak ada komentar