Hantu Palosik: Cerpen Kumala Dewi

 


Microsoft Ai Creator

            Gawat situasi di sebuah kampung di tepi sungai Kampar agak menakutkan. Semua warga merasa ketakutan pada malam hari, apa lagi ibu-ibu yang mempunya bayi. Berbagai macam tangkal di letakkan di depan pintu untuk menolak bala. Entah apa yang sebenar terjadi ada teror setiap malam.

             Terdengar tangisan bayi setiap malam dari rumah warga. Hantu palosik ... hantu palosik menggangu bayi kita seru warga. Tak seorang pun yang berani membawa bayinya keluar walau pun di siang bolong. Warga sangat ketakutan akan teror hantu palosik.

             Setiap bayi sakit atau pun meninggal  mendadak di kaitkan dengan hantu palosik. Nenek tua yang di curigai memiliki ilmu mistik. Di kaitkan dengan teror hantu palosik. Semua warga memusuhi nenek tua tadi. Cerita dari mulut ke mulut orang yang memiliki ilmu mistik mempunyai ciri-ciri pakai tongkat, baju lusuh dan jalan gemetaran.

           Bu jangan bawa anak keluar lagi musimnya hantu palosik. Warga sangat percaya dengan mitos hantu palosik yang sudah menjadi cerita legenda. Menurut warga bayi yang kena sapa hantu palosik semua badannya merah-merah, sering menangis badannya terasa panas. Semua warga meyakini penyakit bayi di sebabkan oleh hantu palosik.

              Pada suatu malam terdengar dari kejahuan suara bayi menangis tiada henti-hentinya. Menangis di tengah malam tanpa sebab, sehingga keluarganya sangat cemas bayi kena hantu palosik. Apalagi badannya kemerah merahan. Mitos ini tak lekang oleh waktu.

        Kata warga hantu palosik menghisap darah bayi yang baru lahir. Atau pun yang masih Balitakatanya sangat diincar oleh hantu palosik. Warga meyakini bayi yang baru lahir darahnya manis kesukaan hantu palosik.

      “Nguak ... nguak .. nguak tangisan bayi di sebelah rumahku, dari magrib sampai tengah malam belum juga diam. Belum lagi ibu-ibu sangat khawatir dengan teror hantu palosik ini. Ibu-ibu di kampung tepi sungai Kampar sibuk mencari tangkal. Bahan tangkalnya aneh-aneh pula ada yang  membuat tadi dari batang pisang yang sudah tua. Ada lagi tangkalnya bergelantung di teras rumah. Yah ... bermacam –macam bentuk tangkalnya manfaatnya penangkal teror hantu palosik.

        Pada pagi hari yang cerah dari sudut kampung kelihatan warga sibuk mondar-mandir. Ada apa gerangan? Eh...ternyata ada bayi yang lahir meninggal dunia. Cerita dari warga bayi yang lahir semalam darahnya di hisap hantu palosik. Apa iya apa benar mitos ini?

        Emang benar beberapa bulan ini banyak bayi yang baru lahir meninggal. Badannya kejang-kejang dan membiru. Itu karena darahnya di hisap hantu palosik. Ya bagaimana lagi para ibu di kampung tersebut sangat khawatir jangan-jangan gilirannya nanti di teror hantu palosik.

       Pak Harun baru saja istrinya melahirkan anak beliau sangat khawatir sekali dengan bayinya. Sebelum enam puluh hari bayi tak boleh di bawa keluar rumah. Mereka sangat takut dengan hantu palosik. Suatu hari ada seorang nenek datang kerumah mereka bukan main marahnya pak Harun. Tega sekali beliau mengusir nenek rentah tadi hanya karena teror hantu palosik.

         Setelah ditelusuri rupanya nenek yang mampir kerumah pak Harun merupakan kerabat ibunya, namun pak Harun tak mengenal nenek tersebut. Padahal PUSKESMAS PEMBANTU ada dikampung tersebut, akan tetapi tidak berfungsi sama sekali.

    “Sekarang musim hantu palosik warga harus hati –hati”. Bapak–bapak juga menggosipkan hantu palosik di warung. Apa lagi ibu-ibu penuh ketakutan bagaimana ini, seru seorang ibu. Ciri-ciri khas hantu palosik itu seperti apa mereka hanya mereka saya cerita dari legenda nenek moyang terdahulu.

      Konon cerita nenek moyang terdahulu kata mereka memang ada hantu palosik. Hantu palosik ini mengikuti tuannya yang haus darah dari perempuan baru melahirkan. Bayi baru lahir dagingnya empuk dan renyah. Bayi merah incaran hantu palosik.

       Kata nenek-nenek terdahulu hantu palosik memiliki tuannya seorang perempuan tua rentah.  Tuan dari hantu palosik adalah seorang dukun beranak, konon seperti itu cerita dari masa kemasa. Seandai tuannya meninggal dunia akan pindah pada anak perempuan tua tersebut. Sehingga keturunan tuan hantu palosik di musuhi tujuh keturunan. Karena membawa malapetaka dan musibah di kampung.

       Bu Sania salah satu keturunan tuan hantu palosik yang di musuhi di kampungnya, rumah bu Sania pernah di lempari batu. Akibat banyaknya bayi meninggal dan sakit pada saat itu. Sebenarnya nggak ada kaitannya dengan bu Sania, namun  di jadikan kambing hitam. Perih dan sedih hati bu Sania atas perlakuan orang kampung terhadap dirinya.

          Bahkan anak gadis bu Sania di kucilkan disekolah. Juga dibuli teman-temannya. Anak hantu palosik sorak - sorai dari teman sekolahnya. Hancur ... lulu ... hatinya mereka tak tahu apa sebenarnya yang disorakkan itu. Anak-anak hanya mengikuti gosip yang di sampaikan oleh orang tua mereka. Akibat gosip membuat orang terluka dan teraniaya.

          Malang benar nasib keluarga bu Sania, tapi harus bagaimana untuk memperbaiki nama baiknya. Suatu hari kampung kedatangan seorang Dokter yang cantik. Yah biasalah masyarakat kurang perhatian. Maklum mereka masih memegang mitos juga, jangan-jangan pendatang juga membawa sial kampung ini.

        Pada suatu hari tanpa di sengaja dokter cantik jalan-jalan sekitar kampung. Dari kejauhan beliau mendengarkan suara tangisan bayi. Dokter cantik menghampiri dan mendatangi rumah dari asal suara tangisan tadi. Tok... tok... tok... permisi... permisi ibu, bapak boleh saya masuk. Tak ada jawaban dari rumah yang di hampiri dokter cantik. Rupanya orang tua bayi merasa takut dan was-was terhadap siapa saja pendatang baru.

        Beberapa saat baru pintu di buka, seorang laki-laki yang wajahnya agak bengis. Ada apa dan anda siapa tanya pada dokter cantik. Maaf bapak saya dokter baru bertugas di kampung ini. Nama saya dokter Jamilah. Oooo ... seru bapak tadi. Saya dengar bayinya tadi menangis emangnya kenapa bayinya? Tanya bu Dokter Jamilah. Itu ... bu anak kami di ganggu hantu palosik. Ooo begitu yah, jawab bu dokter.

        Hantu palosik itu apa yah tanya bu dokter cantik saya nggak mengerti. Jawab bapak bayi tadi o ... anu ... bu, itu hantu yang suka menghisap darah bayi baru lahir. Menyebabkan bayi dan ibu meninggal. O begitu ya jawab bu dokter.

       Beberapa hari setelah kejadian itu warga di undang bu dokter sosialisasi demam campak terhadap bayi. Semua ibu hamil dan memiliki bayi semuanya di undang. Bu dokter sosialisasikan demam campak juga kekurangan gizi terhadap ibu hamil.

        Selama ini mitos turun temurun yang diyakini masyarakat sudah menjadi darah daging. Semuanya dikaitkan dengan hantu palosik. Sosialisasi mengenai demam campak yang di sampaikan bu dokter memang sama ciri-cirinya. Badan bayi merah menangis semalaman, itu demam tinggi dan campak. Banyaknya ibu yang meninggal saat melahirkan atau sesudah melahirkan kemungkinan kekurangan darah saat melahirkan, juga saat melahirkan di bantu oleh dukun beranak.

          Kelahiran di usia dini dan kurangnya sosialisasi mengenai ibu hamil dan masalah bagaimana pertolongan pertama jika bayi sakit. Seandainya bayi sakit dan demam tinggi bawa berobat kedokter atau puskesmas desa.

       Semenjak sosialisasai itu warga tidak lagi mengaitkan dengan hantu palosik. Bayi demam tinggi badannya kekerahan dan kejang-kejang. Bukan darahnya dihisap hantu palosik. Alhamdulillah masyarakat mulai tenang tidak lagi terpengaruh tentang mitos hantu palosik. Setiap bulan ibu hamil dan bayi diperiksa kesehatannya, mereka mulai berangsur-angsur mendatangi puskesmas yang ada di kampungnya.

          Apa pun mitos yang sudah membudaya di masyarakat agak susah juga berubah. Berangsur –angsur mulai menampakkan perubahan. Warga tidak lagi cemas dan was-was kalau ada ibu hamil atau melahirkan. Semuanya itu adalah mitos masyarakat yang kurang baik dalam kehidupan. Karena mitos banyak orang yang dicurigai bahkan keturunan yang dianggap memiliki hubungan dengan tuan hantu palosik dimusuhi. Memutuskan hubungan silaturrahim tidak baik, menuduh orang berbuat salah juga tidak baik. Apalagi menuduh dengan tidak ada bukti melanggar hukum dan hak asasi manusia.

          Mitos hantu palosik ini semoga menjadi pembelajaran yang baik untuk kita bersama. Kita cinta damai dan hidup rukun, saling menghargai dan menghormati. Selamat tinggal mitos hantu palosik.

 

Kumala Dewi, M.Pd  lahir  di Kuok, 15 September 1977. Pendidikan terakhir S2 UNP Padang tamat tahun 2014.Sebagai guru SDN 014 Siabu Kecamatan Kuok pada tahun 2005  mulai tahun 2006 – 2023 mengajar di SDN 016 Pulau Jambu Kecamatan kuok Kabupaten Kampar. Pada tahun 2023 ini pindah tugas di UPT SD Negeri 006 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Tidak ada komentar