![]() |
Belajar tiada henti sebagai tanda
tahu akan bodoh diri https://www.kelaspintar.id/ |
Sifat menyadari segala kekurangan dan kelemahan diri sendiri,
mengetahui cacat dan cela diri sendiri. Sifat ini akan mendorongnya untuk
bersungguh-sungguh menutupi kekurangan dan kelemahannya, memperbaiki segala
kekeliruan dan kesalahan, serta memacunya untuk berusaha sehabis daya menuntut
ilmu pengetahuan, mencintai ilmu pengetahuan serta menghormati ilmu dan
kelebihan orang lain.
Orang tua-tua Melayu mengatakan:
Seburuk-buruk Melayu ialah Melayu yang bebal
bercampur dungu
Sifat ini memberi arahan, agar manusia pantang sekali membesar-besarkan
diri, sombong dan angkuh atau merasa benar sendiri, tetapi hendaklah menimba
sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dari mana saja sepanjang serasi dengan ajaran
agama dan budaya yang dianuti agar dapat hidup sejahtera lahiriah dan
batiniahnya.
Di dalam ungkapan disebutkan:
tahu akan kurang dari lebihnya
tahu akan cacat dari eloknya
tahu akan bodoh dari cerdiknya
tahu akan bekal belum banyak
tahu ke atas belum berpucuk
tahu ke bawah belum berakar
tahu di tengah belum berbatang
tahu umur belum setahun jagung
tahu darah belum setampuk pinang
tahu bercakap belum petah
tahu berunding belum masak
tahu menimba ilmu orang
tahu menyauk petuah orang
tahu duduk, duduk bangun
tahu tegak, tegak bertanya
tahu merantau mencari guru
supaya diam, diam berisi
supaya bercakap, cakap bererti
supaya bekerja, kerja menjadi
supaya hidup, hidup terpuji
Penerapan nilai Tahu Akan Bodoh Diri dalam kehidupan sehari dapat
digambarkan dalam tindakan-tindakan nyata berupa mau belajar tiada henti, tidak sombong, dan sadar atas segala
kekurangan diri. Dengan belajar tiada lelah
membuat generasi muda Melayu akan mampu mengisi perjalanan negeri dengan lebih
bermakna.
Tidak ada komentar