![]() |
Saling menghormati wujud
memelihara
nilai-nilai kesantunan https://tirto.id/ |
Nilai ini mengajarkan orang untuk tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai kesantunan, berperilaku sopan, tertib dan pekerti mulia. Nilai ini
juga mengajarkan agar memelihara lidah, menjaga tingkah laku, menjauhkan sifat
kasar langgar, memantangkan mencaci orang, berlagak kuasa dan sombong,
merendahkan orang lain, mau menang sendiri, besar kepala, angkuh dan
sebagainya. Nilai ini tentulah sangat bermanfaat dalam membentuk kehidupan yang
tertib, aman dan damai, amat berfaedah dalam mewujudkan masyarakat yang saling
hormat-menghormati, saling harga-menghargai, saling tahu diri dan saling
memelihara diri. Ungkapan adat mengatakan:
Apa tanda orang beradat
elok perangai sempurna sifat
Apa tanda orang terpandang
bercakap tidak menista orang
Apa tanda orang bermaruah
kalau berbicara tidak menyalah
Apa tanda orang berakal
dalam berbual tidak membual
Ungkapan lain menyebutkan:
Apa tanda orang beriman
perangainya elok berbicaranya sopan
Apa tanda orang terpuji
bercakap tidak keji-mengeji
Apa
tanda orang bertuah
menyanggah tidak sumpah-menyumpah
Di dalam tunjak ajar dikatakan pula:
Apabila hendak rukun dan damai
elokkan laku baikkan perangai
perilaku bersopan santun
aman
hidup pun rukun
atau dikatakan:
Apabila hidup tahukan diri
maruah tegak tuah berdiri
Apabila negeri hendak sentosa
elokkan dulu budi bahasa
Budaya Melayu, dan kita yakini pula semua budaya suku, puak dan
etnis lainnya tentulah menjunjung tinggi nilai-nilai etika, nilai kesantunan
baik dalam berbicara bergaul dan sebagainya. Kesantunan itu sudah menjadi
bahagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, dan sangat
diutamakan dalam ajaran agama-agama di muka bumi ini.
Penerapan nilai Bercakap Bersetinah, Berunding Bersetabik dalam
kehidupan sehari dapat digambarkan dalam tindakan-tindakan nyata berupa saling menghormati, santun berbicara, dan saling
tahu diri.
Tidak ada komentar