![]() |
Herbert Spencer Sumber: http://sosiologiku.com/ |
Herbert
Spencer, orang Inggris, pada tahun 1876 mengetengahkan sebuah teori tentang ”evolusi
sosial”, yang hingga kini masih dianut walaupun di sana-sini ada perubahan.
Ia menerapkan secara analog teori Darwin mengenai ”teori evolusi” terhadap
masyarakat manusia. Ia yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat
primitif ke masyarakat industri. Spencer membagi tiga aspek dalam proses
evolusi, yaitu diferensiasi struktural, spesialisasi fungsional, dan integrase yang
meningkat. Lalu Spencer membagi struktur-struktur, bagian-bagian, atau sistem
sosial yang timbul dalam evolusi masyarakat menjadi tiga.
a. Sistem
pengatur,
berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan dengan masyarakat lainnya dan
mengatur hubungan-hubungan yang terjadi di antara anggotanya.
b. Sistem
penopang,
berfungsi untuk mencukupi keperluan-keperluan bagi ketahanan hidup anggota
masyarakat.
c. Sistem
pembagi,
berfungsi untuk mengangkut barang-barang dari suatu sosial ke sosial lainnya.
Tahap-tahap
dalam proses evolusi sosial dengan tipe-tipe masyarakat, dibagi oleh Spencer
menjadi tiga bagian sebagai berikut.
a.
Tipe Masyarakat Primitif
Pada
masyarakat primitif dikatakan bahwa belum ada diferensiasi dan spesialisasi
fungsional. Pembagian kerja masih sedikit. Hubungan kekuasaan belum jelas
terlihat. Masyarakat dengan tipe ini sangat tergantung kepada lingkungan. Kerja
sama sudah terjadi dengan spontan dan didukung oleh hubungan kekeluargaan.
b.
Tipe Masyarakat Militan
Pada
masyarakat militant ini, heterogenitas sudah mulai meningkat karena
bertambahnya jumlah penduduk atau karena penaklukan. Hal yang penting ialah koordinasi
tugas-tugas yang dikhususkan, dilakukan dengan paksaan. Cara ini memerlukan sistem
social atau bagian-bagian yang dapat mengatur dirinya sendiri. Kerja sama yang tidak
sukarela ini dijamin keberlangsungannya oleh seorang pemimpin, kemudian oleh negara
secara nasional. Pengendalian oleh negara terbatas pada produksi, distribusi,
dan pada bidang-bidang kehidupan.
c.
Tipe Masyarakat Industri
Pada
masyarakat industri bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat tinggi,
yang tidak lagi dikendalikan oleh kekuasaan negara. Sebagai penggantinya
masyarakat mengendalikan diri sendiri, seperti hak menentukan diri sendiri,
kerja sama sukarela, dan keseimbangan berbagai kepentingan. Kondisi ini mengakibatkan
individualisasi yang ditandai dengan berkurangnya campur tangan pemerintah
daerah.
Tidak ada komentar