Apa itu Sosiologi Islam?

 

Foto: Koleksi Julina

Sosiologi Islam didefinisikan sebagai sosiologi yang berlandaskan pada konsep-konsep Islam Al-Qur'an. Konsep Al-Qur'an diartikan sebagai sebuah ciri khas dari agama Islam itu sendiri. Sosiologi Islam adalah disiplin keilmuan yang membekukan kajiannya di ranah kelompok masyarakat Islam. Sosiologi Islam berupaya memotret kelompok masyarakat Islam yang memiliki sistem budaya kemasyarakatan yang terbangun atas sistem nilai, keyakinan, historis, dan moralitas sendiri.

Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa sosiologi Islam adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik, gejala sosial dan non sosial yang terjadi dalam masyarakat islam pada khususnya. Terdapat perbedaan yang jelas antara teori sosiologi Barat dengan sosiologi Islam, kajian Barat atau sosiologi barat berangkat dari data-data dari masyarakat barat dan mejelaskannya dalam konteks barat pula.

Sehingga menjadi sesuatu yang janggal apabila pendekatan sosiologi Barat, yang berasaskan kepada tanggapan dan kesimpulan penyelidikan masyarakat barat digunakan untuk menganalisis realitas sosial masyarakat bukan Barat sebagaimana yang terjadi selama ini. Dengan kata lain, akan terjadi hegemoni pengetahuan apabila cara pandang barat digunakan untuk menganalisa dan mengkaji tentang Islam dan masyarakat muslim.

Oleh karena itu secara singkat dapat dikatakan bahwa Sosiologi Islam adalah cara pandang sosiologis yang didasarkan pada realitas empiris masyarakat muslim yang kemudian digunakan untuk mengkaji dan menganalisis masyarakat muslim dengan mendasarkannya pada data yang diperoleh dari sejarah islam, masyarakat islam dan pedoman umat islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Karena dalam Islam, Al-Qur'an dan Hadis mengandungi ajaran Islam, termasuk ajaran mengenai sosiologi. Lalu nash-nash itu dianalisis, ditafsir dan disimpulkan.

Pengenalan kajian sosial berbasiskan Islam dilakukan oleh Kuntowijoyo mengenai Ilmu Sosial Profetik (ISP). Kajian ISP adalah upaya mengilmukan Islam dalam melihat fenomena sosial, bukan proses Islamisasi ilmu. Pengilmuan Islam adalah tawaran dari Kuntowijoyo untuk kebaikan umat manusia dengan nilai-nilai keislaman dan menjawab kebutuhan Islam itu sendiri.

Kebutuhan sosiologi Islam adalah menganalisis konteks kemasyarakatan dan pola relasi keagamaan dibutuhkan untuk memetakan persoalan yang dihadapi umat itu sendiri. Titik kelemahan dari teori ISP dari Kuntowijoyo mengesampingkan aspek struktur sebagai aspek pembentukan tindakan sosial dan terjebak pada pengarusutamaan struktur transendental dalam memahami masyarakat.

Islam tidak bisa dilepaskan sebagai fakta sosiologis yang di dalamnya mengandung kontrol dan perekat sosial dan Islam realitas kemasyarakatan. Maka, tugas utama dari sosiologi Islam adalah menyingkap pola relasi keberagamaan umat Islam di Indonesia yang berkaitan erat dengan hubungan antara agama Islam dengan non Islam dan Islam dengan Islam, Islam dengan kearifan lokal, dan Islam sebagai realitas fenomena teologis.

Tidak ada komentar