Pengertian Tunjuk Ajar Melayu

 


Orang Melayu sangat kaya dengan ajaran kebajikan demi ketinggian budi dan kemuliaan kemanusiaan. Ajaran-ajaran yang  berhubungan dengan pembentukan  karakter atau sikap moral itu diajarkan secara alamiah dan turun temurun.

 Kearifan orang Melayu dalam menjaga kehalusan budi dan tutur kata disampaikan dengan bahasa kiasan dan ungkapan-ungkapan penuh lambang. Dalam jangka masa yang panjang, ajaran kebajikan melalui kiasan itu terjelma dalam tradisi lisan lintas generasi. Inilah yang dikenal di dalam wujud sastra lisan yang sebagian besar masih terpelihara berupa pantun, syair, gurindam, peribahasa, seloka, dongeng, legenda, hikayat atau cerita rakyat.

 

Di masa lalu, semua tradisi lisan dalam kehidupan orang Melayu semata-mata dimaksudkan untuk pewarisan nilai-nilai kesantunan dan kehalusan budi. Gaya orang Melayu dalam memberikan teguran cenderung memilih cara-cara yang moderat (jalan tengah) sehingga cukup ampuh menghindari ketersinggungan sesama.

Ajaran kebajikan mengatur tentang tatacara pergaulan dan kehidupan orang Melayu itu disebut Tunjuk Ajar, Pantang Larang. Namun, sebutan Tunjuk Ajar saja sudah cukup menggambarkan adanya arahan dan bimbingan budi pekerti yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja, para orangtua mewariskan tunjuk ajar itu dengan cara mempraktikkan dalam kehidupan di rumah tangga.

Menurut Tenas Effendy (2013), tunjuk ajar adalah segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jadi tunjuk ajar melayu Riau adalah segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan dari masyarakat Melayu Riau yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan berkahnya menyelamatkan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.  Di dalam berbagai ungkapan menyatakan bahwa:

 

“Yang dimaksud dengan tunjuk ajar, petuah membawa berkah, amanah membawa tuah,  yang dimaksud dengan tunjuk ajar, tunjuk menjadi telaga budi, ajar menjadi suluh hati, yang dimaksud dengan tunjuk ajar, menunjuk kepada yang elok, mengajar pada yang benar”.

Tidak ada komentar