![]() |
Sumber: Dokumensi Julina |
AYAH AKU SUDAH DEWASA YANG TIDAK DEWASA
Ayah,
di usiaku yang sudah dewasa ini
Aku
sudah mulai terbiasa menjali kehidupan
dengan
tak
lagi sepenuhnya
berharap
lebih pada bahu ayah
untuk
menaruh beban
Karena
aku menyadari
sudah
dari aku kecil ayah menahan air mata
yang jatuh demi anakmu ini bahagia
Tapi
ayah, bolehkan nanti kupinjam lagi bahumu untuk istirahat sebentar saja,
sebab dalam perjuanganku, aku merasa beban di
dunia ini terlalu berat
Ayah
tidak marahkan kalau aku pinjam, sebentar saja
Yah
maaf, kalau anakmu ini dikit-dikit mengeluh,
maaf
kalau masih merepotkan
Ayah
di luar sana, banyak sekali cobaan
banyak
sekali orang-orang yang mengingatkan aku tentang sosok ayah
akan
bagaimana perjuangan ayah dulu, berjuang tanpa mengeluh,
bermandikan
keringat, mungkin juga
air
mata yang begitu hangat.
Darimu
ayah aku belajar banyak
Belajar
tentang proses mengejar impian
tanpa
harus menyerah, atau tak harus runtuh dengan kerasnya dunia
Ayah
bolehkan ku pinjam kakimu
untuk
berlari
untuk
mengejar mimpi-mimpi yang balum jua kucapai hingga kini
Atau
kupinjam isi kepalamu untuk memikirkan
bagaimana
cara manggantikan susah dengan bahagia
Atau
kupinjam tanganmu yang tak henti-hentinya bekerja tanpa menyerah
Yah,
bisa kan aku pinjam, sebentar saja?
Ayah,
aku tahu
bahkan
seseisi dunia pun tahu
bahwa
kamu adalah sosok yang tidak mengandung dan melahirkan
Akan
tetapi banyak beban yang telah kamu kandung
agar
nantinya dapat melahirkan senyum di raut wajah kami
Ayah
anakmu sudah dewasa
Tapi
belum bisa jadi ayah
yang
tidak mengeluh atau pun menyerah
di
setiap kali bekerja, di setiap kali diterpa masalah
yang
datang dengan berbagai rupa
Yah,
maafkan aku
yang
belum mampu mendewasakan pikiran
di
saat hadirnya berbagai beban perihal kerasnya gemeruh kehidupan.
Tahoku,
20 Februari 2022
Firman Wally, pria
kelahiran Tahoku. Karya-karyanya sudah termuat di berbagai antologi puisi, di
antaranya Antologi Puisi Dari Negeri Poci 10 "Rantau" Dari Negeri
Poci 11 "Khatulistiwa" dan lebih dari empat puluh antologi lainnya.
Ada pun karya-karya sastranya tersiar juga di berbagai media online dan di
Majalah digitela seperti: Semesta Seni, Jurnal Kopi dan majalah Elipsis.
Penulis buku Puisi "Lelaki Leihitu" 2021 dan "Kutemukan
Penyesalan di Setiap Kehilangan" 2021.
Tidak ada komentar