Perspektif Tentang Belajar Ilmu Metafisika: Catatan Kang Thohir

       


Microsoft AI Creator

    Ilmu pengetahuan luas, tapi tidak boleh menganggap belajar itu harus dibatasi. Padahal ilmu pengetahuan sangat masih luas dan dalam, kita belajar filsafat itu tidak boleh dibandingkan dengan akidah itu akan tersesat nantinya. Maka lebih baik hindari dulu belajar filsafat, karena tidak memenuhi kriteria dasar ilmu yang dipahami. Kalau sekedar pengetahuan saja tanpa diiringi akidah atau menyakini dengan cara yang berlebihan, maka timbulah rasa kesesatan di hatinya. Karena pada dasarnya ilmu filsafat adalah ilmu falsafah kalau bahasa arabnya, yang cara tak langsung mengandung makna secara tersembunyi dan tanda tanya alias pertanyaan yang bisa saja penuh keraguan. Makanya filsafat itu bercabang-cabang.

        Contoh ilmu metafisika juga cabang dari ilmu filsafat dari karya orang Yunani kuno, yaitu Aristoteles di dalam karya-karyanya. Bahwa ilmu metafisika hampir sama dengan ilmu pengetahuan tentang sains, tapi memiliki panca indra (indrawi). Karena metafisika sebenarnya keluarnya ilmu fisika, atau bisa jadi dari elemen fisika alam dan logika. Sehingga kita mengetahui titik dari ilmu metafisika itu. Meski ilmu fisika dengan teori yang kental dan akurat untuk menciptakan hal-hal baru, atau temuan yang dihasilkan oleh uji coba lewat pengamatan, ketelitian, dan juga perhitungan. Maka kita memerlukan otak yang kuat juga untuk mencapai di titik itu. Sebenarnya belajar ilmu metafisika itu gampang-gampang susah.


Brebes, 25 Maret 2025

Tidak ada komentar