Religiusitas dalam Puisi

 

Foto: Koleksi Pribadi

Konsep dasar religius berbeda dengan agama. Bila agama lebih mengacu pada keterkaitan seseorang dengan agama tertentu secara formalitas, maka religius adalah ikatan seseorang terhadap suatu religi bisa juga agama tertentu dari sisi informalnya. Seorang dapat dikatakan tidak memiliki religiusitas yang tinggi bila praktik batinnya kering terhadap suatu agama atau religi. Dalam hal ini religiusitas dapat dilihat dari ungkapan batin yang kemudian direfleksikan dalam tindakan yang terkait dengan suatu religi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia religiositas adalah pengabdian terhadap agama, kesalehan. Menurut The World Book Dictionary (Chicago: 1980) kata religiositasity berarti religious feeling or sentiment atau perasaan keagamaan. Pengertian religiusitas adalah pengabdian terhadap agama (religi). Religius berarti segala hal yang bersangkut paut dengan religi. Religius dan religiusitas berorientasi pada tindakan penghayatan yang intens terhadap Tuhan.

Puisi adalah semacam katarsis kegelisahan yang disampaikan secara indah dalam medium kata-kata, olah kata-kata yang berbisik dalam kalbu (intuisi) dan menghasilkan suara tersendiri dalam menyikapi masalah-masalah yang ada dalam diri dan lingkungan sekitarnya, masalah-masalah tersebut mencakup segala aspek kehidupan, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, alam, maupun dengan sesama manusia pada umumnya. Religiusitas dalam puisi merupakan penyatuan yang pantas untuk menuliskan keadaan batin dan penghayatan keagamaan dalam medium keindahan berbahasa dengan menggunakan diksi, majas, metrum, metafora yang dipenuhi unsur estetika puisi.

Tidak ada komentar