Herbert Spencer (1820 – 1903)

 

Herbert Spencer

Sumber: http://sosiologiku.com/


Herbert Spencer, orang Inggris, pada tahun 1876 mengetengahkan sebuah teori tentang ”evolusi sosial”, yang hingga kini masih dianut walaupun di sana-sini ada perubahan. Ia menerapkan secara analog teori Darwin mengenai ”teori evolusi” terhadap masyarakat manusia. Ia yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri. Spencer membagi tiga aspek dalam proses evolusi, yaitu diferensiasi struktural, spesialisasi fungsional, dan integrase yang meningkat. Lalu Spencer membagi struktur-struktur, bagian-bagian, atau sistem sosial yang timbul dalam evolusi masyarakat menjadi tiga.

a.   Sistem pengatur, berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan dengan masyarakat lainnya dan mengatur hubungan-hubungan yang terjadi di antara anggotanya.

b.   Sistem penopang, berfungsi untuk mencukupi keperluan-keperluan bagi ketahanan hidup anggota masyarakat.

c.   Sistem pembagi, berfungsi untuk mengangkut barang-barang dari suatu sosial ke sosial lainnya.

Tahap-tahap dalam proses evolusi sosial dengan tipe-tipe masyarakat, dibagi oleh Spencer menjadi tiga bagian sebagai berikut.

a.      Tipe Masyarakat Primitif

Pada masyarakat primitif dikatakan bahwa belum ada diferensiasi dan spesialisasi fungsional. Pembagian kerja masih sedikit. Hubungan kekuasaan belum jelas terlihat. Masyarakat dengan tipe ini sangat tergantung kepada lingkungan. Kerja sama sudah terjadi dengan spontan dan didukung oleh hubungan kekeluargaan.

b.     Tipe Masyarakat Militan

Pada masyarakat militant ini, heterogenitas sudah mulai meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk atau karena penaklukan. Hal yang penting ialah koordinasi tugas-tugas yang dikhususkan, dilakukan dengan paksaan. Cara ini memerlukan sistem social atau bagian-bagian yang dapat mengatur dirinya sendiri. Kerja sama yang tidak sukarela ini dijamin keberlangsungannya oleh seorang pemimpin, kemudian oleh negara secara nasional. Pengendalian oleh negara terbatas pada produksi, distribusi, dan pada bidang-bidang kehidupan.

c.      Tipe Masyarakat Industri

Pada masyarakat industri bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat tinggi, yang tidak lagi dikendalikan oleh kekuasaan negara. Sebagai penggantinya masyarakat mengendalikan diri sendiri, seperti hak menentukan diri sendiri, kerja sama sukarela, dan keseimbangan berbagai kepentingan. Kondisi ini mengakibatkan individualisasi yang ditandai dengan berkurangnya campur tangan pemerintah daerah.

Tidak ada komentar