![]() |
Ibnu Khaldun Sumber: https://www.detik.com/ |
Sebenarnya pemikiran tentang masyarakat sudah ada
sejak dulu. Sosiologi Islam sudah diketahui sejak abad ke-14. Beberapa pihak
menganggap Ibnu
Khaldun, seorang ilmuwan Islam Tunisia dari Afrika Utara; merupakan
sosiolog pertama. Dia dinobatkan sebagai bapak sosiologi. Karyanya yang
berjudul Muqaddimah merupakan karya yang menjelaskan penalaran
ilmiah atas kohesi sosial dan konflik sosial. Ibnu Khaldun (1332–1406) terkenal
dengan bukunya yang berjudul Muqaddimah; yang kemudian
diterjemahkan sebagai ‘Prolegomena’ dalam Bahasa Latin. Buku tersebut
merupakan pengantar bagi tujuh volume analisis sejarah universal.
Karyanya berisi tentang filsafat sosial dan ilmu sosial terpadu yang pertama
kali merumuskan teori kohesi sosial dan konflik sosial. Dengan demikian, dia
dianggap sebagai pelopor dalam ilmu sosiologi.
Ibnu Khaldun menyusun teori dinamika sejarah yang
melibatkan konseptualisasi konflik sosial dan perubahan sosial. Dia
mengembangkan dikotomi antara kehidupan yang menetap dengan kehidupan yang
berpindah-pindah, serta konsep “generasi”, dan hilangnya kekuasaan yang tak
terelakkan yang terjadi saat para pejuang gurun menaklukkan kota. Sarjana Arab
kontemporer bernama Sati ‘al-Husri menerjemahkan buku Muqaddimah sehingga
karya klasik tersebut dapat dibaca sebagai karya sosiologis, yang dipecah
menjadi enam buku sosiologi umum. Topik yang dibahas dalam karya ini meliputi
politik, kehidupan perkotaan, ekonomi, dan pengetahuan. Karya ini didasarkan
pada konsep sentral Ibn Khaldun tentang ‘asabiyyah’, yang diterjemahkan sebagai
“kohesi sosial”, “solidaritas kelompok”, atau “kesukuan”. Konsep ‘kohesi sosial’
ini muncul secara spontan dalam suku-suku dan kelompok kekerabatan kecil
lainnya. Ibnu Khaldun melihat bagaimana kohesi ini membuat suatu kelompok dapat
berkuasa di satu sisi, namun mengandung sesuatu yang dapat menjatuhkan dirinya
sendiri pada sisi lainnya; seperti aspek-aspek psikologi, sosiologi, ekonomi,
dan politik, yang dapat membentuk suatu kelompok, dinasti atau kerajaan baru
dengan keterikatan kohesi yang lebih kuat (atau sesuatu yang lebih muda dan
lain sebagainya).
Tidak ada komentar